Selasa, 26 November 2013

Petugas Penjaga Pintu Perlintasan Kereta Api


“Naik kereta api tut ... tut … tut .... Siapa hendak turut? Ke Bandung, Surabaya, bolehlah naik dengan percuma. Ayo kawanku lekas naik. Keretaku tak berhenti lama.”
Teman-teman pasti kenal dong, dengan lagu di atas. Yup, lagu di atas judulnya “Naik Kereta Api”. Hayo, siapa yang sudah pernah naik kereta api? Kereta api adalah salah satu sarana transportasi yang ada di darat. Kereta api memiliki jalan sendiri, yaitu rel yang sangat panjang. Tempat berhentinya kereta api disebut apa, hayo? Benar sekali, namanya stasiun. Nah, kereta api bisa berjalan dengan lancar itu karena jasa siapa saja ya? Yup! Salah satunya karena jasa Masinis yaitu atau pengemudi kereta api. Eits, tunggu dulu. Ada lagi orang yang ikut berjasa sehingga kereta api bisa berjalan dengan lancar di atas rel. Apakah teman-teman tahu? Jawabannya adalah Petugas Penjaga Pintu Perlintasan Kereta Api. Siapa dia? Yuk mari kita kenalan lebih lanjut.

Petugas Penjaga Pintu Perlintasan Kereta Api adalah petugas khusus yang bertanggung jawab menutup dan membuka palang kereta api yang ada di tengah jalan raya, sehingga lalu lintas dapat berjalan lancar, dan untuk mencegah terjadinya kecelakaan kereta api dengan kendaraan darat lainnya.
Nah, pada kesempatan kali ini kita akan berkenalan dengan salah satu petugas penjaga pintu perlintasan kereta api di dekat Stasiun Lempuyangan Yogyakarta. Beliau bernama Pak Gunawan. Pak Gunawan telah bekerja mengawasi pintu perlintasan kereta api selama hampir 2 tahun, lho. Beliau bekerja di sebuah pos kecil di dekat pintu perlintasan kereta api. Setiap hari, beliau bergiliran bekerja dengan teman kerjanya. Dalam sehari ada 3 giliran jam kerja, sehingga setiap petugas bekerja selama 8 jam. Wah lama juga ya. Teman-teman bisa membayangkan bagaimana Pak Gunawan ini harus selalu siap dan tidak boleh tertidur saat bekerja untuk menurunkan palang ketika ada kereta api yang akan lewat. Kalau lupa sedikit saja, maka bisa terjadi kecelakaan. Oleh karena itu, pak Gunawan selalu melihat jadwal kereta api yang akan lewat, agar tidak lupa menurunkan palang KA.

Saat kereta api akan lewat, biasanya akan ada bunyi genta (lonceng) dan telepon dari pusat, kemudian Pak Gunawan akan menarik sebuah tuas, dan palang kereta api akan tertutup secara otomatis menggunakan mesin. Wah canggih ya. Setelah palang ditutup, kendaraan yang lewat akan berhenti untuk memberi kesempatan kereta api melintas. Waktu yang dibutuhkan untuk menutup palang ini adalah 3-5 menit, hal ini karena masih ada pengendara yang sering menerobos pintu perlintasan. Wah, kalau sudah begini, Pak Gunawan akan memperingatkannya dengan membunyikan peluit. Kalau misalnya mesin penutup palang mati, Pak Gunawan juga harus segera berlari ke tengah jalan raya sembari mengibar-ngibarkan bendera untuk memberi tanda supaya pengendara segera berhenti karena akan ada kereta api lewat. Sesaat setelah kereta api lewat pun, Pak Gunawan masih memiliki tugas, yaitu rajin mencatat laporan di buku khusus.
Hmmm ternyata pekerjaan ini bukan pekerjaan yang sepele ya. Pak Gunawan harus mementingkan pekerjaannya karena menyangkut nyawa banyak orang, termasuk nyawa kita saat kita sedang melewati jalan raya yang ada pintu perlintasannya.

Apakah teman-teman ingin menjadi seorang petugas penjaga pintu perlintasan kereta api seperti Pak Gunawan? Untuk menjadi seperti beliau, teman-teman harus lulus SMA atau setingkat dan mendapatkan pendidikan dan pelatihan terlebih dahulu, yang disebut “sertifikasi”. Setelah bertugas, petugas juga harus memakai baju seragam resmi.

Nah, begitu cerita dari Pak Gunawan. Beliau menjalani pekerjaan ini dengan tulus dan penuh tanggung jawab. Saat Bulcan sedang wawancara dengan Pak Gunawan, beliau sebenarnya sedang sakit masuk angin, lho. Tetapi demi tanggung jawabnya yang besar, beliau tetap bekerja. Wah hebat ya. Semoga sikap tanggung jawab Pak Gunawan ini bisa kita teladani dalam kehidupan kita di rumah dan sekolah. Misalnya, tanggung jawab dalam menyelesaikan tugas rumah yang diberikan orang tua, atau tugas sekolah dari bapak/ibu guru. Bulcan yakin, teman-teman pasti mau belajar bertanggung jawab.
Oh ya, saat akan berpamitan, beliau berpesan supaya teman-teman menaati rambu-rambu yang terdapat di pintu perlintasan kereta api, serta supaya teman-teman selalu semangat belajar. Terimakasih Pak Gunawan, selamat bekerja kembali untuk menyelamatkan nyawa banyak orang <Anas>.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar