Selasa, 26 November 2013

Berkunjung ke Museum Anak Kolong Tangga


Saya senang melihat benda-benda yang ada di Museum Anak Kolong Tangga, karena di dalam museum itu menyimpan banyak mainan anak yang sangat tua usianya. Misalnya, celengan berbagai bentuk yang sangat kecil, uang zaman dulu yang berupa kerang dan kuningan, alat-alat tulis yang masih sangat tradisional, dan ada juga boneka yang digerakkan dengan tali yang disebut Marionet. Mainan Dakon ternyata bukan berasal dari Indonesia, tetapi dari Afrika. Zaman dulu anak-anak Kalimantan bermain permainan tradisional bernama Balugu. Saya dan teman-teman sangat senang bisa belajar banyak hal di Museum ini. Bahkan saya merayakan ulang tahun saya yang ke-10 tahun di Museum Anak Kolong Tangga, ini adalah pengalaman yang tidak akan saya lupakan.
Museum Anak Kolong Tangga memang pantas dikunjungi oleh anak-anak. Saya mendapat pengetahuan tentang anak-anak zaman dulu yang bermain menggunakan mainan tradisional. Saat ini mainan tradisional itu hampir terancam punah karena adanya mainan modern. Saat itu saya dipandu oleh Mr. Rudi yang berasal dari Belgia dan asistennya yang bernama mbak Primi.

Mainan-mainan yang ada di Museum Anak Kolong Tangga sebagian besar merupakan sumbangan dari berbagai daerah di Indonesia dan berbagai negara di dunia. Salah satunya adalah Roda Bambu dan Balugu. Dompet yang digunakan pada zaman dulu pun sangat tradisional, yaitu uang dimasukkan dalam kaos kaki. Dan ternyata anak-anak perempuan zaman dulu yang berasal dari Cina, kakinya harus dibungkus sejak kecil supaya tampak kecil sehingga akan terlihat cantik. Semua ini adalah pengetahuan baru dan pengalaman yang tidak akan kulupakan.
Peter Ivan Devara

Kelas 5 SD Bopkri Sidomulyo 1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar