Kamis, 12 Desember 2013

Berkarya untuk Orang Lain


Siapa yang tahu Rumah Sakit Dr. Sardjito? Apakah teman-teman ada yang belum tahu? Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Sardjito adalah rumah sakit umum terbesar di Yogyakarta yang dikelola oleh pemerintah. Apakah teman-teman sudah tahu dari mana asal nama RSUP Dr. Sardjito, ayo siapa yang tahu? Tidak lain tidak bukan, nama RSUP Dr. Sardjito dipakai untuk mengenang jasa-jasa Prof. Dr. dr. M. Sardjito, M.D., M.P.H. Wah, gelarnya banyak ya! Untuk singkatnya, kita sebut saja dr. Sardjito. Nah, siapakah  dr. Sardjito itu? Yuk, kita cari tahu.
dr. Sardjito lahir pada 13 Agustus 1889 di Desa Purwodadi, Kecamatan Barat, Kawedanan Magetan, Wilayah Karesidenan Madiun, Jawa Timur. Anak pertama dari lima bersaudara ini memiliki ayah yang berprofesi sebagai guru. Selama hidupnya, dr. Sardjito dikenal sebagai dokter yang sederhana, bijaksana, namun cerdas. Sebagai dokter, beliau melayani pasien dengan tulus ikhlas, berhati lembut, dan dengan penuh hormat.

Teman-teman tahu tidak tugas dokter itu apa saja? Tugas dokter ialah bertemu pasien, mengumpulkan dan menganalisis data mengenai kesehatan pasien, membuat rencana perawatan, merawat pasien termasuk memberi resep obat, serta memantau pelaksanaan perawatan pasien. Dokter juga bisa mengubah cara perawatan pasien bila diperlukan. Lalu, apa ya yang membedakan dr. Sardjito dengan dokter lainnya? Ternyata beliau mempunyai jiwa pengabdian yang tidak memikirkan untuk diri sendiri, melainkan untuk keilmuan, masyarakat, negara dan bangsa. 

Buktinya, dr. Sardjito juga berhasil menemukan obat untuk penyakit batu ginjal, yaitu Calcusol. Setelah beliau menemukan obat batu ginjal, beliau ingin supaya obat tersebut jangan dijual mahal sehingga bisa dibeli oleh semua orang yang membutuhkan, baik kaya maupun miskin. Hal ini disampaikan melalui pesannya sebelum beliau meninggal pada tanggal 5 Mei 1970. Sampai kini, Calcusol masih tetap digunakan di masyarakat. Harganya pun terjangkau, sehingga sangat membantu meringankan para penderita batu ginjal.
Selain menemukan Calcusol, pada tahun 1954 dr. Sardjito juga menjadi pencetus berdirinya RSUP Dr. Sardjito. Saat itu masyarakat membutuhkan rumah sakit yang lengkap serta biayanya terjangkau masyarakat. Beliau juga menjadi rektor pertama Universitas Gadjah Mada (UGM), dan pernah menjabat menjadi rektor di Universitas Islam Indonesia (UII) di Yogyakarta. UGM merupakan universitas negeri tertua di Indonesia, sedangkan UII merupakan universitas swasta pertama di Indonesia. Nah, karena jasa-jasanya tersebut, pada tahun 2012 lalu dr. Sardjito diusulkan untuk mendapat gelar sebagai Pahlawan Nasional.

Wah hebat ya, beliau bisa menemukan obat untuk penyakit batu ginjal yang berguna untuk dunia kedokteran, masyarakat, dan negara. Nah, teman-teman bisa lho mencontoh dr. Sardjito dengan cara mengembangkan bakat yang ada pada diri teman-teman. Banyak hal yang dapat teman-teman lakukan untuk menghasilkan karya yang bisa dikenang dan berguna untuk orang lain. Misalnya saja ada dari salah satu teman-teman yang pandai di bidang ilmu pengetahuan, bisa saja di kemudian hari teman-teman menjadi ilmuwan yang menemukan alat pendeteksi bencana misalnya, atau masih banyak lagi yang bisa teman-teman lakukan. Ayo berusaha dan terus berkarya ^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar